Balot merupakan salah satu jajanan khas masyarakat Filipina yang berupa telor bebek (itik) yang didalamnya sudah terdapat anak bebek.
Proses pembuatan balot hampir sama dengan ptoses penetasan telur bebek. Telur bebek yang sudah dibuahi bakal diinkubasi.
Pada hari kesembilan dinkubasi, telur akan diterawang untuk mengetahui apakah di dalamnya ada embrionya atau tidak. Jika ada, telur bakal dipertahankan hingga hari ke-17.
Telur memang harus berusia maksimal 17 hari tidak boleh lebih. Kalau lebih dari 17 hari, bulunya sudah semakin lebat dan tidak laku dijual. Para produsen memang lebih memilih telur bebek untuk dijadikan balot. Pasalnya, cangkang telur bebek dianggap memiliki ketahanan yang jauh lebih bagus ketimbang telur ayam.
Kalau telur ayam, cangkangnya cukup tipis sehingga mudah pecah ketika dibikin balot,” ucapnya. Di dalam balot, selain calon anak bebek, terdapat kuning dan putih telur. Cara memakannya juga tak boleh dibelah layaknya telur asin. Telur tersebut harus dipecah di ujungnya, kemudian dikupas sedikit demi sedikit. Rasanya cukup asin. Balot bisa disantap dengan cuka, garam, atau cabai. Bahkan, banyak warga Filipina yang langsung menyantapnya, tanpa mencampur dengan berbagai bumbu.
Cairan di dalam telur itulah yang dipercaya memiliki khasiat. Jadi, tidak boleh dibuang cairannya. Balot mampu bertahan selama tiga hari. Nah, jika hingga hari ketiga balot tidak laku terjual, para pedagang bakal memasaknya menjadi kwek-kwek. Caranya, balot digoreng dengan tepung, lalu dijual kembali. Bebek lebih awet dan tahan lama hingga seminggu. Hanya saja, harga balot lebih tinggi daripada yang sudah jadi kwek-kwek. Sebiji balot dijual seharga 12–13 peso, sementara kwek-kwek hanya 7 peso.
Begitu juga manfaatnya. Khasiat balot dan kwek-kwek berbeda 180 derajat. Balot dipercaya masyarakat Filipina mempunyai khasiat yang jauh lebih tinggi. Yang paling utama adalah meningkatkan stamina. Para pembeli adalah orang dewasa yang membutuhkan energi tambahan untuk kekuatan. Di antaranya, pekerja kantoran yang harus lembur, pekerja kasar, hingga pasangan suami istri.
Balot diyakini masyarakat Filipina bisa meningkatkan gairah seksual pasutri. Sementara itu, kwek-kwek tak ubahnya sebagai makanan biasa. Khasiatnya dianggap sudah hilang karena telah digoreng dan bercampur dengan bermacam bumbu. ”Kwek-kwek dibuat daripada balot dibuang begitu saja. Tetapi, sudah tak ada khasiatnya.
Yang muslim tidak usah mencoba ya, masih banyak makanan yang halal dan thoyyibah.
